Salatiga, 21 April 2025 — Dalam rangka memperingati Hari Kartini, SMA Negeri 1 Salatiga menggelar upacara pagi pada Senin, 21 April 2025 pukul 07.00 WIB di lapangan rumput. Upacara ini dipimpin oleh Ibu Dr. Katarina Herwanti, S.Pd., M.Pd.
Memulai sambutannya Bu Katarina biasa disapa anak-anak menyampaikan bahwa perjuangan Kartini belum berakhir dan sampai hari ini masih hidup. Bukan hanya dalam bentuk kesetaraan gender, tapi juga dalam semangat untuk terus belajar, berpikir kritis, berkarya dan berkontribusi bagi bangsa. Mengutip apa yang pernah ditulis Kartini:
Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak. Bukan kasih sayang namanya jika tiada berujung kecewa. Bukan cita-cita namanya jika tiada rintangan di hadapan.
Bu Katarina mengajak peserta upacara mengambil pelajaran dari kutipan tersebut yang mengajarkan pada kita semua bahwa:
Perubahan besar tidak datang dengan mudah. Tapi justru karena ada rintangan, maka perjuangan menjadi bermakna. Semangat Kartini juga hidup di tengah-tengah kita yang sedang menghadapi tantangan zaman: perubahan iklim, kecerdasan buatan, dan perubahan sistem pendidikan, lanjutnya menegaskan kutipan yang ditulis Kartini tersebut.
Melanjutkan sambutannya yang disimak oleh seluruh peserta upacara, Dr. Katarina menyampaikan bahwa betapa cepat dunia berubah. Artificial Intelligence, atau kecerdasan buatan, bukan lagi sekadar teknologi masa depan. AI ada di genggaman kita sekarang di ponsel, di platform belajar, bahkan dalam sistem evaluasi pendidikan. Mengutip apa yang disampaikan Elon Musk bahwa "Artificial Intelligence will be either the best or the worst thing ever for humanity.” Artinya, semua tergantung bagaimana kita memanfaatkannya—apakah untuk memperkuat kemanusiaan atau justru mengabaikannya.
Kartini mengajarkan kita untuk berpikir melampaui zaman. Mengapa?, karena saat ini kita menghadapi tantangan baru: ketergantungan pada AI, ancaman perubahan iklim, dan transisi kurikulum dari Merdeka menuju Deep Learning," ujarnya.
Upacara ini sekaligus menjadi momentum refleksi satu bulan menuju Sumatif Akhir Tahun. Guru dan tenaga kependidikan akan mengenakan seragam PDH khaki, sementara siswa tetap mengenakan seragam OSIS seperti biasa.
0 Komentar